Allah -Jalla wa 'ala- telah memberikan kemuliaan kepada tempat dan waktu tertentu agar kita bisa bertabarruk (meraih berkah) darinya dengan memanfaatkannya untuk beribadah sebaik mungkin. tentunya ibadah yang sesuai dengan yang dikehendaki Rabb semesta alam dan telah dituntunkan oleh Rasul-Nya Shalahu 'alaihi wasallam.
Allah telah memuliakan bulan Ramadhan dengan diturunkannya Alqur'an dan diwajibkannya berpuasa selama sebulan. sebagi mana Allah firmankan dalam Surah Al-Baqarah [2]: 183-185.
Sedangkan bulan Muharram ini Allah -Azza wa Jalla firmankan dalam Surah Attaubah [9]: 36 sebagai salah satu bulan haram.
Di bulan Muharram ini Allah -Subhaanahu wata'ala juga mensyariatkan puasa melalu sabda Nabi-Nya Shallahu alaihi wasallam, “Sebaik-baik puasa setelah bulan Ramadhan adalah puasa di bulan Allah, yaitu bulan Muharram. Dan shalat yang paling utama setelah shalat wajib adalah shalat malam.” (HR. Muslim)
Ibnu ‘Abbas radhiyallahu ‘anhuma, beliau mengatakan, “Aku tidak pernah melihat Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam begitu menjaga keutamaan satu hari di atas hari-hari lainnya, melebihi hari ini (yaitu hari ‘Asyuro) dan bulan yang ini (yaitu bulan Ramadhan).” (HR. Bukhari dan Muslim)
Bahkan orang yahudi pun berpuasa di hari Asyura sebagaimana diriwayatkan Ibnu ‘Abbas radhiyallahu ‘anhuma, beliau mengatakan, Ketika Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam sampai di Madinah, sementara orang-orang Yahudi berpuasa ‘Asyuro, mereka mengatakan, “Ini adalah hari di mana Musa menang melawan Fir’aun.” Kemudian Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda kepada para sahabat, “Kalian lebih berhak terhadap Musa dari pada mereka (orang Yahudi), karena itu berpuasalah” (HR. Bukhari)
Rasulullah menyebutkan pahala bagi orang yang melaksanakan puasa sunnah ‘Asyuro, sebagaiamana riwayat dari Abu Musa Al Asy’ari radhiyallahu ‘anhu, beliau mengatakan, Nabi shalallahu ‘alaihi wasallam ditanya tentang puasa Asyuro, kemudian beliau menjawab, “Puasa Asyuro menjadi penebus dosa setahun yang telah lewat” (HR. Muslim)
Salah satu bentuk menjaga keutamaan hari ‘Asyuro adalah dengan berpuasa pada hari tersebut, tanpa menyamai orang orang Yahudi, bahkan menyelisihanya dengan meanmbahkan puasa satu hari sebelum atau setelahnya.