Ciri-ciri benih pala yang telah cukup umur untuk dijadikan benih dapat dilihat dari penampilan buah dengan warna kuning kecoklatan dan atau buah sudah menunjukan adanya tanda-tanda retak (belah), tekstur kulit buah agak kasar, apabila dibelah kelihatan warna fuli merah menyala, warna biji coklat kehitaman dan mengkilap, dan biji keras. Tanaman pala memerlukan iklim tropis yang panas dengan curah hujan yang tinggi. Daerah-daerah pengusahaan tanaman pala memiliki fluktuasi suhu yang berbeda-beda yaitu berkisar antara 180C-340C, suhu yang terbaik untuk pertumbuhan tanaman pala antara 250C - 300C., tanaman pala akan berkembang dengan baik di daerah tropis dengan kisaran (fluktuasi) suhu yang tidak besar. Tanaman pala memerlukan tanah yang subur dan gembur, terutama tanah-tanah vulkanis, miring atau memiliki pembuangan air, atau drainase yang baik. Tanaman pala akan tumbuh baik pada tanah yang bertekstur dari pasir bercampur lempung. Keadaan pH tanah dengan kemasan sedang sampai netral (pH 5,5-7,0) sangat cocok untuk pertumbuhan tanaman pala, karena kimia maupun biologi tanah berada pada titik optimum. (Anonymous, 2008).
Pada dasarnya perbanyakan tanaman pala
dapat dilakukan dengan beberapa cara, salah satunya perbanyakan dengan
biji. Biji-biji pala yang akan digunakan sebagai benih harus memenuhi
beberapa syarat antara lain :
- Harus berasal dari pohon induk terpilih,
- Biji segar matang panen berwarna coklat muda dan tertutup penuh dengan seludang fuli yang berwarna merah,
- Biji yang kering berwarna coklat tua sampai hitam mengkilap dengan bobot minimal 50 gram/biji, serta tidak terserang hama dan penyakit. Setelah pemetikan haruslah disemaikan dengan selambat-lambatnya ± 24 jam.
Untuk mendapatkan benih dengan daya
kecambah yang tinggi sebaiknya biji diambil dari pohon induk yang
letaknya berdekatan dengan pohon yang berbunga jantan. Biji pala
termasuk benih rekalsitran yang cepat menurun daya kecambahnya, sehingga
untuk produksi benih tahap perkecambahan cepat penting untuk
diperhatikan dengan baik. Benih pala yang baik untuk dikecambahkan harus
memenuhi tahapan/kriteria sebagai berikut :
1. Seleksi buah
Panen dengan memilih benih yang matang petik dan bebas hama penyakit;
2. Seleksi selaput fuli
Dipilih yang tebal, tempurung mengkilat berwarna hitam kecoklatan, tidak keriput;
3. Seleksi biji
Biji dipilih yang berwarna hitam kecoklatan, tidak keriput, mengkilap, bulat dan besar;
4. Dikeringanginkan selam 24 jam.
Beberapa teknik telah diujicobakan untuk
mempercepat waktu perkecambahan pala. Salah satunya dilakukan dengan
cara skarifikasi/pelukaan mata tunas. Tahapan pengecambahan biji pala
dengan metode skarifikasi, adalah sebagai berikut :
- Persiapkan kotak atau bedengan pengecambahan dengan lebar 0,50-1 m, yang telah diisi dengan media kecambah dari pasir, serbuk gergaji dan sabut kelapa yang sudah steril, diaduk secara merata;
- Benih pala hasil seleksi diberi perlakuan pemecahan kulit/batok pangkal biji, sehingga retak/terbelah/mengelupas dengan tidak merusak daging bijinya. Dapat juga dilakukan dengan pengikiran batok pangkal biji menggunakan kertas ampelas/alat pengikir, sehingga tipis (± 2,5-3 mm, tergantung tebal tipisnya batok biji pala).
- Pengecambahan biji dengan meletakan biji pala dalam bentuk barisan yang teratur dengan mata tunas menghadap pada satu sisi yang sama, setelah berumur 4-8 minggu bakal akar sudah keluar dengan diikuti keluarnya kecambah, selanjutnya bisa dipindahkan ke polibag.
- Siram biarkan selalu lembab, kemudian letakan benih pala secara berbaris benih yang baru diseleksi dengan jarak berdekatan (0,5 x 1 cm atau 1 x 1 cm).
Mata tunas dan radikula akan tumbuh 2-4
minggu hari setelah proses pengikiran dan ditumbuhkkan pada media tumbuh
untuk menandakan benih pala tumbuh dengan baik.
Referensi
Anonymous, 2008. Pedoman Teknis Budidaya Pala. Jakarta: Direktorat Jenderal Perkebunan.
Hadad M, dan Auzay Hamid.,1990. Mengenal Berbagai Plasma Nutfah Pala Di Daerah Maluku Utara.
Hadad, M. E.A. 1991. Keragaan Plasma Nutfah Pala Di Propinsi Maluku Hasil Eksplorasi Dan Pelestarian 1990/1991.
Makalah pada seminar plasma nutfah tanaman hortikultura, industri
dan pangan. Puslitbangtan. September 1991. Bogor : 12
ditulis oleh : rick M Luhukay
sumber :