Pertanian organik tidak harus dibenturkan dengan pertanian konvensional, bukan suatu hal yang bertolak belakang, bukan hitam dan putih. Dalam konteks Pertanian yang berkelanjutan dau model pertanian ini bisa diintegrasikan sebagai masa transisi sehingga pada akhirnya pertanian organik bisa berjalan mandiri.
Sebug penelitian telah dilakukan untuk tanaman rempah termahal di dunia, yang harganya bisa mencapai 2,3 M per kilonya.
Berikut ringkasan hasil penelitian tersebut :
Latar Belakang :
Pertanian organik menjadi tren global untuk mengurangi polusi tanah dan lingkungan.
Saffron (Crocus sativus) adalah tanaman bernilai tinggi, terutama di Iran, tetapi penggunaan pupuk kimia berlebihan menurunkan kualitas tanah dan hasil panen.
Penelitian ini mengevaluasi efek pupuk kandang, pupuk biologis (nitroxin, biophosphate), dan pupuk kimia pada pertumbuhan dan kualitas saffron di iklim kering Iran.
Metode Penelitian :
Lokasi: Universitas Gonabad, Iran (iklim kering).
Desain: Percobaan lapangan selama 3 tahun (2015–2018) dengan dua faktor:
Pupuk kandang: 60 ton/ha vs. tanpa pupuk kandang.
Jenis pupuk:
Biosulfur (5 kg/ha)
Biophosphate (3 L/ha)
Nitroxin (3 L/ha)
Pupuk kimia (urea, TSP, K₂SO₄)
Kontrol (tanpa pupuk).
Parameter yang diukur:
Hasil bunga, daun, dan umbi saffron.
Kandungan senyawa volatil (crocin, picrocrocin, safranal).
Berat gulma.
Hasil Penting :
Pupuk Kandang:
Meningkatkan hasil daun, bunga, dan umbi saffron sebesar 15–35% dibanding kontrol.
Namun, juga meningkatkan pertumbuhan gulma (9–16%).
Pupuk Biologis vs. Kimia:
Nitroxin dan biophosphate memberikan hasil setara dengan pupuk kimia untuk sebagian besar parameter.
Kombinasi pupuk kandang + pupuk biologis meningkatkan:
Jumlah bunga: 105%
Hasil stigma kering: 110%
Ukuran umbi: 60%.
Kualitas Saffron:
Pupuk kimia dan biologis meningkatkan senyawa volatil (crocin, picrocrocin, safranal).
Tidak ada perbedaan signifikan antara pupuk kimia dan biologis dalam meningkatkan kualitas.
Gulma:
Pupuk kandang meningkatkan berat gulma, menjadi tantangan dalam pertanian organik.
Kesimpulan:
Pupuk kandang dan pupuk biologis (nitroxin/biophosphate) dapat menggantikan pupuk kimia tanpa mengurangi hasil atau kualitas saffron.
Kombinasi pupuk kandang + pupuk biologis memberikan hasil terbaik, mendukung pertanian organik yang berkelanjutan.
Tantangan: Pertumbuhan gulma yang lebih tinggi perlu dikelola dengan teknik budidaya yang tepat.
Rekomendasi: Implementasi pupuk organik dan biologis di daerah kering seperti Iran untuk menjaga kesuburan tanah dan mengurangi dampak lingkungan.
Pesan Utama:
Transisi ke pertanian organik dengan pupuk kandang dan biologis layak dilakukan untuk budidaya saffron, dengan hasil yang setara atau lebih baik daripada pupuk kimia.
File asli penelitianya bisa lihat disini. ringkasian diatas dengan bantian deepseek.
Semoga Bermanfaat.