75 tahun merdeka memang beda. Mungkin tidak ada lomba makan kerupuk, balap kelereng, gigit balon, panjat pinang apalagi. Namun hakikatnya harus tetap ada, di bidang apa saja. Salah satuya bidang pendidikan, merdeka belajar yang telah dicanangkan Menteri Pendidikan harus dirasakan oleh anak dan orang tuanya.
Sayangnya malah banyak orang tua mengeluh saat anaknya sekolah dirumahnya, mulai dari membengkaknya baiaya pulsa, repotnya pembelajaran daring, susah mengendalika anaknya hingga memprotes kebijakan pemerintah dan sekolahnya.
Namun tidak demikian bagi anggota BMHS (Balikpapan Moslem Homeschool). Proses belajar berjalan demikian adanya, anak mereka ( homeschooler ) tetap ceria belajar dengan merdekaannya. bahkan makin banyak karya yang dihasilkannya. sebagi contoh salah satu game pinos lompat buatan Dhiya', home schooler di Kariangau, wilayah terpencil di salah satu sudut Balikpapan.
Demikian pula orang tuanya (baca : praktisi Homeschooling) lebih menikmati dan mengoptimalkan masa pandemi ini sebagai momentum melejitkan potensi diri dan anak anak mereka. Bahkan dimasa pandemi ini sebagian BMHSer (sebutan untuk anggota BMBHS) sempat menulis buku Merdeka Belajar dengan Homeschooling yang baru terbit bulan Agustus dan diseminarkan di hari kemerdekaan nanti, insyaAllah.
Referensi :
- https://republika.co.id/berita/qe40z2377/orang-tua-mengeluh-materi-belajar-daring-bebani-anak